Tips Memulai Bisnis Tanam Cabe Di Pekarangan Rumah

0
16479

Contents

Cabai merupakan komoditi paling berharga dan bernilai jual tinggi walaupun benihnya terbilang murah. Maka dari itu, peluang untuk mendapatkan keuntungan berlipat akan mudah didapatkan sehingga mengambil kesempatan ini sebagai lahan bisnis adalah pilihan yang tepat.

Bisnis tanam cabai terbilang mudah. Pelaku bisnis pemula bisa melakukannya, tentunya harapan untuk untung saat panen tetap bisa didapatkan.

Ini berbeda jika berbisnis hal lain yang membutuhkan skill khusus. Misalnya bermain saham, atau jual beli properti yang terkadang perlu diperhitungkan lebih matang.

Nah, untuk menyegarkan suasana, mari perhatikan alasan mengapa sebaiknya mengambil kesempatan ini, dan perhatikan analisa budidaya serta cara budidaya yang baik di bawah ini!

Alasan Mengapa Anda Perlu Bertanam Cabe?

Cabe sendiri merupakan kebutuhan pokok. Setiap orang membutuhkan cabe untuk melengkapi masakannya, terutama bagi yang suka dengan cita rasa pedas.

Rasa pedas sendiri sudah menjadi bagian yang terpisahkan di mata masyarakat tanah air. Terbukti dengan berbagai olahan masakan yang punya cita rasa pedas, contohnya adalah masakan padang.

Tak hanya itu saja, cita rasa pedas juga terkadang dicari, terutama untuk olahan-olahan sederhana seperti rujak. Ini membuktikan jika masyarakat juga bergantung pada adanya cabe ini di tiap harinya.

Dengan kata lain, potensi tanam cabe ini sangatlah besar, khususnya untuk memberikan keuntungan bagi pelaku yang membudidayakannya.

Nah, alasan lain yang mendasari mengapa Anda disarankan untuk bertanam cabe antara lain sebagai berikut ini.

  1. Potensi pasar lebih tinggi

Bukan bualan jika cabe menjadi bagian terpenting dalam cita rasa masakan tanah air. Dan bukan kebohongan semata jika tiap harinya cabe selalu dimanfaatkan, entah itu cabe keriting, cabe rawit maupun cabe hijau.

Yang menariknya lagi, setiap orang di berbagai daerah di tanah air membutuhkan cabe untuk memenuhi kebutuhanya.

Ini berarti jika potensi penjualan cabe akan berjalan dengan baik. Makanya, tidak diragukan jika nantinya pembudidaya akan mendapatkan hasil manis dari jerih payah bertanam cabe.

  1. Bertanam cabe lebih menguntungkan

Perlu disadari jika semua orang bisa bertanam cabe, hanya saja yang melakukannya tidak banyak. Alasannya tentu saja karena ada pekerjaan lain selain bertani sehingga sulit untuk melakukan pembudidayaan sendiri.

Masalahnya, cabe sendiri sangat diminati. Artinya ada banyak permintaan dari konsumen, namun barangnya tidak banyak.

Jika dilihat dari banyaknya permintaan pasar, dalam hukum ekonomi ini jelas akan sangat baik. Yakni akan memberikan hasil maksimal walaupun budidayanya hanya membutuhkan biaya minimal.

  1. Teknik penanaman cabe terbilang mudah

Kesempatan yang terbuka lebar ini harusnya dimanfaatkan. Kenapa bisa dibilang kesempatan besar?

Hal ini tidak lain karena bertanam cabe rawit atau semacamnya terbilang mudah. Cukup gunakan teknik sederhana layaknya menanam tanaman, atau menggunakan media lain yang mana bisa dimanfaatkan untuk budidaya saja.

Setelah dilakukan pemeliharaan, maka panenpun tiba. Dan hasilnya bisa diperoleh lebih banyak, bahkan masa panennya akan berulang kali selama tanaman cabe masih produktif.

Analisa Budidaya Cabe Di Pekarangan Rumah

Diasumsikan Anda hanya menanam 10 tanaman cabe. Di sini, benih bisa didapatkan dengan harga yang murah. Misalnya satu ikat tanaman yang sudah besar berisikan 10 tanaman dihargai 5 ribu rupiah.

Ketika ditanam, Anda hanya perlu menyediakan lahan yang kecil saja di pekarangan rumah. Silahkan lakukan perawatan dengan pemberian pupuk organik atau semacamnya, setidaknya akan menghabiskan biaya taksiran 20 ribu (1 kilo pupuk) setiap kali pemupukan.

Anda bisa melakukan pemupukan 4 kali sehingga total biayanya akan sekitar 80 ribu rupiah sampai masa panen. Namun pemupukan ini bisa diminimalkan, tergantung pada kondisi lahan itu sendiri.

Jadi, biaya yang akan dikeluarkan keseluruhan sekitar 85 ribu rupiah untuk penanaman sampai pemupukan 10 tanaman cabe.

Ketika cabe sudah besar, hasil panen dari 10 tanaman cabe ini cukuplah banyak. Diasumsikan Anda memperoleh 1 kg cabe. Dan untuk harga tertinggi saat ini, cabe dihargai sekitar 70 ribu rupiah.

Maka, sekali panen Anda masih minus 15 ribu rupiah. Namun menariknya, masa panen cabe itu sendiri tergolong sangat cepat ketika sudah mulai berbunga, sehingga kemungkinan seminggu akan bisa memanen selama 2 kali.

Jika hasil panen setiap kali memanen adalah 1 kg, maka dua kali panen akan mendapatkan 2 kg. Ini berarti harganya akan menjadi 140 ribu rupiah. Sehingga bila ditaksir akan memperoleh keuntungan sekitar 55 ribu rupiah. Itu belum dihitung di minggu kedua dan ketiga.

Nah, bagaimana jika Anda membudidayakan cabe dalam jumlah besar? Misalnya membudidayakan ratusan, bahkan ribuan tanaman, maka hasilnya tentu akan jauh lebih besar.

Langkah-Langkah Membudidayakan Tanaman Cabe

Melihat pundi-pundi uang di depan mata, maka tidak salah bila peluang luar biasanya ini akan teramat sayang jika dilewatkan.

Bagi Anda yang memang punya niatan untuk bisnis budidaya cabe, cara budidaya ini akan cukup membantu. Mau tahu? Simak langkah-langkahnya di bawah ini!

  • Persiapkan lahan

Dikarenakan ini berbentuk tanaman, maka lahan memang harus disiapkan. Anda perlu memperhitungkan lahan yang akan digunakan, kemudian pastikan untuk mengolahnya seperti menggemburkan dan lain sebagainya.

Normalnya, lahan yang biasa digunakan untuk tanam cabe dibuat seperti gundukan. Gunanya adalah untuk memudahkan dalam hal penanaman, sekaligus perawatan kedepannya.

  • Persiapkan bibit cabe

Langkah kedua adalah persiapan bibit cabe. Anda bisa membeli benihnya terlebih dahulu untuk meminimalkan biaya pengeluaran.

Beruntung jika Anda bisa membenihkan sendiri, toh cara pembenihan terbilang mudah. Anda hanya tinggal memilah cabe yang sudah merah tua, kemudian mengeringkannya dan siap untuk dijadikan benih.

Baru setelah ada biji cabe, tanam di atas tempat sendiri misalnya polybag. Biarkan beberapa hari agar benih lebih besar, barulah dilakukan penanaman di lahan ketika tinggi tanaman sekitar 10-15 cm.

  • Pemberian pupuk

Ketika benih sudah ditanam di atas lahan yang sudah dipersiapkan. Lakukan pemeliharaan seperti melakukan pemupukan.

Setidaknya, pemupukan ini dilakukan beberapa kali saja. Paling tidak, sekali di bulan pertama, dan sekali di bulan ketiga.

Yang perlu diingat, jangan memberikan pupuk secara berlebihan atau terlalu sedikit. Karena pemupukan seperti ini malah akan mempengaruhi kualitas cabe, bahkan produksinya.

  • Pemanenan

Sebelumnya, budidaya cabai yang sudah dilakukan seharusnya dipelihara, baik itu melalui pemupukan sampai penyiraman.

Selain itu, Anda juga butuh penyemprotan anti hama agar cabe yang sudah muncul tidak rontok atau membusuk dengan sendirinya.

Setelah beberapa waktu, tinggallah Anda melakukan pemanenan. Pastikan untuk mempekerjakan orang agar proses pemanenan bisa lebih cepat dan mudah karena proses ini sejatinya membutuhkan waktu yang lama akibat cabe yang muncul lebih banyak.

Jika sudah proses pemanenan, maka Anda bisa menghitung berapa hasil yang didapatkan. Yang pasti, jika tanaman ditanam dan dipelihara dengan baik, maka hasilnya juga akan berlimpah. Dan ini bakalan memberikan keuntungan luar biasa dari jerih payah berbudidaya cabe di pekarangan rumah.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here